Ketika aku membuka mataku
dari tidurku, aku berharap...
Sangat berharap...
Aku tidak dilahirkan di
dunia kejam ini.
Jika memang harus
begitu...
Aku tidak mau dilahirkan
dari rahim seorang ibu “putih” melainkan ibu “cokelat”.
Kalimatku memang kejam,
tetapi...
Bukankah dunia ini lebih kejam?
Tidak bisakah aku terus berharap?
Apa tidak bisa lagi
karena inilah takdir yang harus kuhadapi? Sendiri?
Lagipula aku hanya ingin
menukarkan segelas “susu putih” yang kumiliki dengan “susu cokelat” temanku,
tidak bisakah?
So, what do you think about this post?
No comments:
Post a Comment